Spoiler pada postingan blog

Senin, 26 Desember 2011

REVIEW: CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE / FIRST LOVE (สิ่งเล็กๆ ที่เรียกว่า...รัก)

























“Based on the true story of everyone.”
Selain film horror, ternyata Thailand juga jago meracik film komedi romantis. Setelah menonton Bangkok Traffic Love Story (2009), Hello Stranger (2010), dan kali ini Crazy Little Thing Called Love atau dengan judul lain First Love, saya harus mengakui kalau rom-com hasil karya filmmaker Thailand sudah tidak kalah jauh jika dibandingkan dengan rom-com Korea. Ciri khas Thailand lebih kepada unsur komedi yang blak-blakan dan konyol namun tentu saja dengan sisi romantis yang sangat terasa. Crazy Little Thing Called Love mengangkat tema yang manis, yaitu tentang cinta monyet semasa sekolah menengah pertama. So cute!
Nam (Pimchanok Luevisetpaibool) adalah seorang gadis berusia 14 tahun. Berkulit hitam, memakai kacamata dan kawat gigi, lengkap dengan potongan rambut yang jelek membuat Nam diledek itik buruk rupa. Tetapi ia malah jatuh cinta dengan Chone (Mario Maurer), teman satu sekolahnya yang lucu dan tampan. Dibantu tiga sahabatnya, Nam mencoba berbagai cara untuk menarik perhatian Chone, namun sepertinya Chone tidak memberikan respon yang luar biasa. Setelah terpilih menjadi Snow White dalam drama sekolah, Nam berusaha keras agar menjadi gadis yang cantik. Keadaan menjadi rumit ketika sahabat Chone yang baru pindah ke sekolah mereka malah naksir dengan Nam.
Tentu ini adalah film ABG (anak baru gede), tapi entah kenapa saya sangat menikmati film ini dari awal hingga akhir. Hal-hal konyol yang ada dalam film ini sepertinya memang pernah dirasakan orang-orang yang pernah melewati masa remaja. Rasa deg-degan luar biasa ketika berpapasan dengan gebetan, pura-pura izin ke toilet hanya untuk mengintip dan lewat depan kelasnya, menyimpan barang pemberiannya, dll. Semua memori rasa dalam sekejap kembali teringat dalam ingatan. Apalagi pemeran tokoh Chone, Mario Maurer, sedap sekali dipandang mata! FYI, Mario Maurer ini sekarang adalah artis yang paling digilai remaja Thailand lho! Sebelumnya Mario sudah dikenal lewat film Love of Siam (2007).
Film ini membuat emosi campur-aduk. Awalnya saya dibuat tertawa melihat tingkah Nam dan teman-temannya yang konyol serta guru bahasa Inggrisnya, akan tetapi saat menuju akhir film saya malah dibuat menangis! Kalau tidak salah, sepertinya baru ini film Thailand yang berhasil membuat saya menangis. Beberapa scene pada akhir film memang membuat saya sangat terharu, tidak terasa air mata langsung mengalir di pipi. Hehe.. Secara keseluruhan, ini bukan film yang luar biasa, tetapi saya suka dengan jalan cerita simple nan manis yang diangkat dalam film ini. Thanks to Blitzmegaplex for showing this cute movie! :’)




HELLO STRANGER (กวน มึน โฮ)

























"Not knowing each other. They fall in love."
Bagaimana rasanya pergi ke luar negeri sendirian lalu bertemu dengan seorang lawan jenis yang asik dan akhirnya membuat kita jatuh cinta? Hello Stranger bercerita tentang perasaan itu. Film komedi romantis yang laris di Thailand ini disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun yang merupakan sutradara spesialis film horrorThailand, sebut saja Shutter (2004), Alone (2007), 4bia (2008), dan Phobia 2 (2009). Ternyata selain horror, ia juga piawai menggarap film percintaan, buktinya debut pertamanya ini terbilang sukses. Tema cerita yang diangkat memang menarik dan 'aman', banyak orang yang menyukai cerita seperti ini, terutama wanita. Beberapa film Hollywood juga pernah mengangkat tema ini, seperti Before Sunrise (1995), Serendipity (2001), atau Lost in Translation (2003). Entah apa ada yang masih ingat, dulu ada juga serial drama Asia berjudul Friends (2002) yang diperankan aktor Korea, Won Bin, dan aktris Jepang, Kyoko Fukada. Dulu saya suka sekali!
Hello Stranger kali ini tampil dengan tema hampir sama seperti film-film yang saya sebutkan diatas, namun dengan bumbu komedi tipikal Asia yang lebih kental. Dua orang asal Thailand yang secara terpisah berlibur ke Korea. Masing-masing memiliki alasan sendiri untuk berlibur dan menikmati kesendirian di negeri ginseng tersebut, namun takdir mempertemukan mereka dengan cara yang unik. Mereka akhirnya menghabiskan waktu liburan berdua; pergi ke tempat-tempat menarik, bercanda, dan bersenang-senang. Seperti film-film romantis lainnya, timbul perasaan jatuh cinta di hati dua orang asing ini meskipun hanya dalam perkenalan yang singkat. Kalau membaca sinopsisnya memang terdengar klise, memang betul. Akan tetapi menikmati perjalanan pasangan unik ini dari awal sampai akhir sangat seru, kita dibuat tertawa melihat tingkah laku konyol mereka juga dibuat terharu dengan adegan romantis di akhir film.
Menurut saya film ini sangat menghibur, meskipun pada pertengahan komedi yang ditampilkan terkesan sedikit berlebihan, namun kekurangan tersebut mampu tertutupi dengan suguhan ending yang manis. Kedua pemeran utama film ini, Chantawit Thanasevee dan Nuengtida Sopon, merupakan pasangan yang sangat cocok bermain dalam satu frame. Chemistry mereka terlihat nyata dan didukung juga dengan akting yang natural. Selain berperan sebagai pemeran utama, Chantawit juga menulis skrip film ini. Berlatar belakang di Korea membuat film ini mempunyai nilai tambah lagi, karena banyak kebudayaan Korea yang ditampilkan disini. Dua jam merupakan durasi yang cukup panjang untuk film ini, namun jangan khawatir karena akan banyak lelucon-lelucon menghibur yang siap mengocok perut anda. Hello Stranger hanya ditayangkan di bioskop Blitzmegaplex, menurut saya tidak ada salahnya mencoba menonton film ini, apalagi kalau berdua dengan pasangan. Menghibur, manis, dan romantis! :)